Korek Ala Thailand

Bukan zamannya lagi motor kencang identik dengan suara knalpot berkoar. Apalagi sekarang banyak motor berisik ditilang polisi. Nah, lebih baik tidak berisik tapi masih tetap biasa diajak ngibrit. Tiru saja trik dari Thailand yang ketat aturan polusi suaranya.



Siapapun pengguna knalpot racing di jalanan pasti kena tilang. “Itu fenomena yang terjadi di sini,” jelas Supat Tantanung, bos TDR Thailand ketika riding bareng Em-Plus di jalanan Bangkok sambil menunjuk semua motor di sana kanlpotnya standar.

Lalu bagaimana kencang tapi aman tanpa diburu polisi. Daripada macam penjahat atau koruptor yang selalu main kucing-kucingan. Nih caranya.
Trik yang paling simpel diterapkan bikers Thai mengakali knalpot standar tapi tenaga meningkat. Tidak mengubah atau bobok silencer agar suara cempreng. Kalau begini pasti ketahuan polisi.

Untuk itu hanya leher pipa buang yang diganti. Dibikin lebih besar atau tekukan lebih landai. Ini Em Plus jumpai di super market variasi Panom di Thai. Banyak banget leher knalpot racing.

Kondisi seperti ini dirasa enak bagi pengguna Yamaha. Sebab leher knalpot bisa dilepas. Seperti di Jupiter-Z atau Scorpio. Antara silencer dan leher memilii sambungan yang bisa dilepas. Tinggal diganti leher racing sudah ngibrit.

Trik macam ini pernah dites Deden Arsyad, mantan pembalap era 80-an. Bersama Honda Jepang melakukan riset di motor balapnya. “Ganti leher knalpot sudah mengubah karakter mesin,” jelas Deden.

Nah, kalau hanya ganti leher tidak perlu ubah spuyer. Sebab dari hasil dynotest, mesin 4-tak standar ganti knalpot racing tidak perlu ganti spuyer. Kalo maksain spuyer digendein tenaga malah melorot.



Cara ini memang trik paling halus. Tidak diketahui lawan kalau motor besutan ente tenaga sudah melonjak. Seperti pernah dilakukan Tomy Huang dari BRT (Bintang Racing Team). Meriset Supra X 125 tenaganya bisa 14 dk hanya mengandalkan knalpot standar. Naik jauh dari standar yang berkisar 9,7 dk.

Angka itu didapat sebagian besar dari main porting lubang isap dan buang. Aliran gas bakar dibikin lebih landai. Agar lalu lintas gas bakar lebih singkat dan bersih. “Hasilnya pembakaran maksimal,” jelas Tomy yang menjual Honda Supra X 125 versi racing harian.

Selain itu, Tomy Huang juga menerapkanm teknologi seperti biker Thai. Pasang CDI yang mangatur ulang waktu pengapian. Biasanya dibikin advanced sekitar naik 1-2 derajat dari standar pada putaran atas. Bawahnya masih dibiarkan asli pabrik.

Sebagai pembuktian motor kencang dan gaul, di Thailand hanya ditunjukan lewat kaki-kaki. Terutama di skubek. Banyak dijumpai penggunaan pelek dan ban ceking. Diameter cukup gede, yaitu 17 inci. Seperti motor drag.

Sekarang lagi ngetop kaki-kaki mungil macam ini. Coba aja datang ke toko variasi di Thailand. Susah melacak pelek dan ban lebar. Kalau ada, peminat atau pembelinya pasti pedagang dari Indonesia.

0 comments:

Posting Komentar